Konsep kuantitatif mengenai suhu, kerja, energy-dalam, dan kalor memainkan peranan penting dalam pengertian gejala kimia. Konsep ini akan dikembangkan dalam tulisan kali ini, dan hubungan antara kalor dan kerja sebagai bentuk energy akan ditekankan.
Pada tulisan kali ini mulai dengan konsep termodinamika dari suhu. Prinsip yang mencakup definisi suhu tak dikenal sampai setelah penetapan hukum pertama dan kedua termodinamika, dan oleh karena itu prinsip tersebut disebut hukum ke “nol”.
Hukum pertama termodinamika sering disebut dengan hukum konversi energy. Konsep ini mula-mula timbul dalam mekanika dan kemudian diperluas mencakup elektrostatika dan elektrodinamika. Joule melakukan percobaan pada tahun 1840 – 1845 yang menunjukkan bagaimana kalor dapat termasuk dalam konversi energi pula. Hukum pertama menuju ke definisi energi dalam U dan entalpi H.
Salah satu penggunaan dalam kimia adalah interpretasi dari efek kalor reaksi kimia. Selanjutnya, bila kapasitas kalor dari pereaksi dan hasil reaksi diketahui, maka kalor reaksi dapat dihitung pada suhu lain setelah kalor reaksi pada suatu suhu ditentukan
Pada tulisan kali ini mulai dengan konsep termodinamika dari suhu. Prinsip yang mencakup definisi suhu tak dikenal sampai setelah penetapan hukum pertama dan kedua termodinamika, dan oleh karena itu prinsip tersebut disebut hukum ke “nol”.
Hukum pertama termodinamika sering disebut dengan hukum konversi energy. Konsep ini mula-mula timbul dalam mekanika dan kemudian diperluas mencakup elektrostatika dan elektrodinamika. Joule melakukan percobaan pada tahun 1840 – 1845 yang menunjukkan bagaimana kalor dapat termasuk dalam konversi energi pula. Hukum pertama menuju ke definisi energi dalam U dan entalpi H.
Salah satu penggunaan dalam kimia adalah interpretasi dari efek kalor reaksi kimia. Selanjutnya, bila kapasitas kalor dari pereaksi dan hasil reaksi diketahui, maka kalor reaksi dapat dihitung pada suhu lain setelah kalor reaksi pada suatu suhu ditentukan