Bila ukuran sistem termodinamika diperbesar dua kali tanpa perubahan lain, besaran termodinamika tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan sistem, juga diperbesar dua kali. Contoh adalah volum sistem dan energinya. Besaran termodinamika demikian disebut ekstensif. Sifat termodinamika lain, seperti suhu dan tekanan, tak dipengaruhi oleh perubahan ukuran sistem, sehingga disebut sifat intensif.
Bila termodinamika ekstensif dari sistem dibagi oleh sejumlah zat(sebagai orang kimia, biasanya digunakan mol), maka diperoleh sifat intensif. Misalnya bila sistem terdiri dari zat murni, kemudian ukurannya diperbesar dua kali, maka volumnya bertambah dua kali, tetapi volum molarnya tetap.
Secara teliti harus digunakan lambang lain untuk volum dan volum molar. Karena besara ini mempunyai dimensi yang berlainan. Volum dapat dinyatakan dalam meter kubik atau liter, tetapi volum molar dinyatakan dalam meter kubik per mol atau liter per mol. Sayang sekali, penggunaan lambang yang berlainan untuk sifat termodinamika ekstensif dan pasangan molarnya akan sangat menambah jumlah lambang dan persamaan.
Dalam kenyataan semua perhitungan kimia dilaksanakan dalam besaran molar. Oleh karena itu akan digunakan satu set lambang untuk besaran termodinamika, yaitu yang menyatakan sifat intensif atau besaran molar. Jadi hukum gas ideal ditulis sebagai PV = RT, dengan V yang menyatakan volum per mol. Karena mol adalah suatu satuan dalam sistem SI, maka penting untuk menuliskannya dalam menyatakan besaran fisik. Dalam hal V digunakan untuk menyatakan sifat ekstensif hal ini akan dicatat.
Bila termodinamika ekstensif dari sistem dibagi oleh sejumlah zat(sebagai orang kimia, biasanya digunakan mol), maka diperoleh sifat intensif. Misalnya bila sistem terdiri dari zat murni, kemudian ukurannya diperbesar dua kali, maka volumnya bertambah dua kali, tetapi volum molarnya tetap.
Secara teliti harus digunakan lambang lain untuk volum dan volum molar. Karena besara ini mempunyai dimensi yang berlainan. Volum dapat dinyatakan dalam meter kubik atau liter, tetapi volum molar dinyatakan dalam meter kubik per mol atau liter per mol. Sayang sekali, penggunaan lambang yang berlainan untuk sifat termodinamika ekstensif dan pasangan molarnya akan sangat menambah jumlah lambang dan persamaan.
Dalam kenyataan semua perhitungan kimia dilaksanakan dalam besaran molar. Oleh karena itu akan digunakan satu set lambang untuk besaran termodinamika, yaitu yang menyatakan sifat intensif atau besaran molar. Jadi hukum gas ideal ditulis sebagai PV = RT, dengan V yang menyatakan volum per mol. Karena mol adalah suatu satuan dalam sistem SI, maka penting untuk menuliskannya dalam menyatakan besaran fisik. Dalam hal V digunakan untuk menyatakan sifat ekstensif hal ini akan dicatat.