On Time


Mengapa harus on time?

Aku tidak tahu kapan jam ditemukan untuk pertama kali. Akan tetapi, yang namanya tepat waktu aku tahu itu sudah ada jauh sebelum jam ditemukan. Tahu Nuh? Kalau tahu, ingatlah bahwa dia benar-benar menyelesaikan bahteranya dalam waktu yang telah ditetapkan. Empat puluh hari. Apakah Tuhan senang? Pasti, dong!!! Jadi, Tuhan sebenarnya senang kepada orang yang tepat waktu dan tidak senang kepada orang yang tidak tepat waktu. Bayangkan saja kalau Nuh kelamaan nyelesaiin bahteranya, Tuhan pasti marah banget, dong!!! Nuh pasti udah keduluan tenggelam karena kelamaan buatnya.

Mengapa banyak orang yang tidak tepat waktu? Jawabnya, itu karena tidak menghargai waktu alias waktu itu dianggap sepele (Mungkin karena ada tiap hari kali, ya!!!). Padahal, waktu itu amat sangat begitu berharga sampai-sampai kita tidak bisa memundurkan waktu yang telah lewat dengan emas dan permata beserta intan dan berlian seberapa apa pun kita miliki.

Sifat tepat waktu disenangi orang lain yang bahkan sama sekali tidak suka tepat waktu. Jujur aja, pada suatu acara atau sejenisnya kita pasti lebih senang melihat orang yang datang tepat waktu daripada yang datang terlambat (Walaupun itu pacar sendiri). Apalagi udah datang terlambat, keringatan lagi karena habis lari-lari karena ngejar waktu (Baunya itu lho, Bro. Tak sedap).

Jadi, mari membuat diri kita menjadi lebih baik dengan membuat diri kita lebih baik dengan membangun sifat tepat waktu.

More aboutOn Time

Ramah Dan Murah Senyum


Menurut Anda, propinsi apa di Indonesia yang penduduknya yang penuh senyuman dan ramah?Jika Anda menjawab propinsi D.I Yogyakarta, maka saya sependapat dengan Anda.

Bagaimana jika orang-orang di sekitar kita selalu terlihat murung, sedih, dan sejenisnya? Ugh, pasti Anda merasa tak enak, tak nyaman atau malah akan mengira dunia ini sudah gila...
Bandingkan bagaimana jika orang-orang di sekitar kit selalu terlihat ramah dan murah senyum?
Pastinya kita akan lebih betah di dunia ini dan nantinya tanpa sadar kita sudah "tertular" sifat-sifat itu. Kita jadi lebih murah senyum dan ramah. Itulah keajaiban senyuman dan keramahan. Mereka mudah diterima orang-orang dan kemudian "menularinya". Berbanding terbalik dengan kesedihan, kemurungan dan sejenisnya tadi. "Efek sampingnya", orang yang ramah dan murah senyum disukai dan orang yang pemurung dijauhi.

Eh, tapi jangan lupa kalau senyum dan ramah itu ada batasnya. Jangan sering tersenyum sendiri (Kalau nggak ketahuan orang lain, sih nggak apa-apa. Hehehe...) atau bersikap ramah dengan mengizinkan atau bahkan meminta orang-orang/seseorang masuk ke rumah kita padahal kita sudah tahu bahwa mereka/dia aka melakukan sesuatu yang buruk pada kita. Hehehe... (Lebay...)

Aku membayangkan bagaimana jika orang-orang di negara kita murah senyum dan penuh keramahan.
Benar-benar indah, nyaman, dan menyenangkan.
More aboutRamah Dan Murah Senyum

Membuang Sampah Pada Tempatnya

Sampah. Semua orang pasti kenal yang satu ini. Salah satu sumber pencemaran selain sebagai sumber penyakit di sekitar lingkungan kita karena kita membuangnya dengan sembarangan. Bukan cuma pencemaran atau sumber penyakit, sih tapi juga baunya yang bikin nggak tahan. Sampah yang berserakan dimana-mana seringkali dan bertumpuk-tumpuk sampai membusuk "menghadiahi" kita "bau yang sangat tak elok".

Apakah Anda tahu penyebab mengapa ini terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan itu, hanya ada dua pilihan jawaban, yaitu :
1. Tidak tahu
2. Ya, tahu.

Jika Anda memilih jawaban nomor 1, itu berarti bahwa Anda adalah salah satu manusia dungu yang pernah ada (Pengecualian untuk anak-anak, lho!!!). Barangkali juga, Anda adalah yang berperan besar terhadap penumpukan sampah di sekitar tempat tinggal Anda atau di tempat yang Anda kunjungi. Mengapa saya bilang orang dungu alias lebih bodoh daripada orang bodoh? Jawabnya adalah, karena Anda tidak tahu bahwa Anda adalah salah satu penyebab bau busuk sampah yang Anda cium. Anda tidak tahu bahwa bau sampah yang Anda cium berasal dari sampah yang Anda buang sembarangan.

Jika Anda memilih jawaban nomor 2, maka belum tentu juga Anda lebih baik daripada pemilih nomor pertama. Kenapa? Jawabannya adalah karena pada umumnya walaupun sudah mengerti bahwa sampah yang dibuang sembarangan itu adalah penyebab bau, tetapi tetap saja masih membuang sampah sembarangan. Itu berarti dua kali lebih dungu daripada pemilih nomor 1. Hahaha...

Jadi, sebenarnya kita tidak cukup mengetahui penyebabnya saja tetapi juga melakukan hal untuk mencegah timbulnya bau sampah tersebut. Itulah orang yang pantas disebut tahu...

Kita semua tentu tahu cara mencegahnya. Ya, selalu membuang sampah pada tempatnya. Saya telah melakukan hal itu tidak peduli sekecil apa sampah itu karena sekecil apapun sampah itu, yang namanya sampah tetaplah dan harus dibuang pada tempatnya. Tul, kan?

Jadi, saya mengajak para pembaca untuk melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan. Membuang sampah pada tempatnya. Mari kita bayaangkan, jika dalam satu kota di Indonesia terdapat 5000 keluarga dan setiap keluarga "memproduksi" setengah kilogram berbagai jenis sampah yang terbuang di berbagai tempat, maka sudah ada sampah sebanyak 2,5 ton yang "parkir" di berbagai tempat setiap hari di kota itu. Jika sudah satu bulan, maka jumlahnya menjadi 75 tom dan setelah setahun jumlahnya menjadi 900 ton. Hitung sendiri berapa jumlah kota di negara kita dan hitung sendiri berapa banyak sampah yang dihasilkan dan bayangkan bagaimana "bau tak eloknya". Hehehe...

Bayangkanlah jika nantinya sampah-sampah sudah begitu banyak di kota itu sehingga setiap 100 meter kita mencium jenis bau yang kadang berbeda dan kadang sama tapi berasal dari jenis yang sama yaitu, sampah. Hiii...

Kita mau seperti itu?
Kita? Lo aja kali. Gua nggak...
Kita jangan mau seperti itu. Kita pasti ingin negara kita menjadi lebih baik. Jadi, buanglah sampah selalu pada tempatnya.

NB:
Janganlah sampai para atlet kita sudah berjuang mati-matian untuk mengharumkan nama negara kita dengan prestasi dan kita malah membuatnya menjadi bau dengan sampah. Hehehe...
More aboutMembuang Sampah Pada Tempatnya

Tips-Tips Pribadi Untuk Mencegah Korupsi Yang Bisa Dimulai Dari Diri Sendiri


Korupsi memang merusak sendi-sendi kehidupan, baik dari segi ekonomi maupun dari segi moral. Untuk menjadikan negara yang kita cintai ini semakin baik, saya memiliki tips-tips untuk mencegah korupsi yang bisa dimulai dari diri sendiri. Bacalah dengan cermat

1. Berhati-hati memilih pacar atau istri. Tidak memilih yang matre

2. Hanya memiliki satu orang pacar atau istri di dunia ini. Soalnya kalau lebih dari satu, tentu biayanya lebih tinggi

3. Memilih jadi PNS alias Pegawai Negeri Sipil daripada harus beristri lebih dari satu. (Soalnya, istri PNS kan cuma boleh satu)

4. Tidak keseringan jalan-jalan ke luar negeri apalagi dengan alasan studi banding

5. Berteman akrab dengan seluruh civitas KPK alias Komisi Pemberantas Korupsi

6. Memiliki prinsip hidup yang sejalan dengan Indonesia Corruption Watch ( ICW )

7. Memilih jadi karyawan biasa yang jujur daripada menjadi manajer di instansi yang udah ketahuan belangnya karena banyak kasus korupsi

8. Memilih untuk memihak rakyat yang berjumlah 220 juta orang daripada memihak uang dengan jumlah 220 juta rupiah atau lebih

Demikianlah tips-tips dari saya. Kelihatannya memang kebanyakan tipsnya sulit dilaksanakan. Hahaha...

Jangan lupa untuk membaca juga postingan di bawah
More aboutTips-Tips Pribadi Untuk Mencegah Korupsi Yang Bisa Dimulai Dari Diri Sendiri

Pantun Dan Teman Sejenisnya Untuk Mencegah Korupsi



Nih ada pantun dan teman sejenisnya yang bermanfaat untuk mencegah korupsi. Dibaca hanya untuk kalangan sendiri !!! Nih, dia...

Kemarin pacarku minta jalan-jalan ke Jepang
Tapi aku lagi nggak punya uang
T'rus aku bilang :
"Abang nggak mau korupsi lho, Sayang.
Karena ketika KPK datang,
Penjara mengikuti dari belakang"

Kubeli sebuah buku
Setelah menjual sekilo duku
Kudekatkan diriku pada Tuhanku
Ketika korupsi mendekatiku...

Lelah berdiri, aku diberi kursi
Kududuki dengan senang hati
Kupikir-pikir, aku takkan mau korupsi
Karena di sana Mr Luc pasti tersenyum menanti

Aku benar-benar hebat kalau bisa jadi pejabat
Akan tetapi, satu hal yang kutanamkan kuat-kuat
Ingat rakyat, ingat amanat...

Benar-benar bernasib mujur
Kalau nemuin uang satu juta
Jika aku hidup jujur
Tentu jelas upahku adalah surga...

Hm, kalau mau korupsi, ingatlah pantun ini dulu dan semoga tidak jadi melakukannya. Dan jika itu terjadi, berarti pantunnya benar-benar maknyusss...

Jangan lupa untuk membaca juga posting di bawah lagi
More aboutPantun Dan Teman Sejenisnya Untuk Mencegah Korupsi

Tips-tips Umum Untuk Mencegah Korupsi Yang Bisa Dimulai Dari Diri Sendiri


Saya mempunyai tips-tips yang sangat berguna untuk mencegah korupsi yang bisa dimulai dari diri sendiri dan merupakan kesimpulan dari "pantun dan sejenisnya" di atas. Check it out !!!
  • Rajin beribadah
  • Tidak hanya rajin beribadah tapi juga rajin berdoa
  • Ingat neraka
  • Kalau aku mengingat neraka, maka aku juga akan mengingat Mr Luc. Dia akan tersenyum jika aku korupsi. Jadi, aku tidak akan membiarkannya tersenyum karena senyumannya indah tapi menyakitkan. Pisss ya..., Luc !!!!
  • Tidak terpengaruh oleh godaan uang
  • Jauh lebih baik kalau menyuruh pacar sendiri untuk menggoda.
  • Berpendirian kuat
  • Kalau nggak kuat, tidak berdiri jadi pejabat
  • Membiasakan diri untuk bersikap jujur karena tempat orang jujur ada di surga
  • Jujur sebelum melakukan korupsi agar orang lain bisa mencegahnya. Hehehe...
Yah, itulah tips-tips umum pencegah korupsi dari saya. Dan kalau saya nggak salah lihat, memang nggak semuanya tips-tipsnya berguna ...

Hahaha...
More aboutTips-tips Umum Untuk Mencegah Korupsi Yang Bisa Dimulai Dari Diri Sendiri

Untuk Industri...

Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar kedua setelah Malaysia. Menurut data, jumlah produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2007 adalah 1.800 ton. Jumlah industri kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2006 adalah 419 buah. Dapat dibayangkan betapa ironisnya perbandingan jumlah produksi kelapa sawit kita dengan jumlah pabrik pengolahnya.
Jadi, bagaimana jika pemerintah membangun, mengadakan tender, dan sejenisnya untuk membangun industri kelapa sawit di berbagai tempat di Indonesia? Tentu dengan memperhitungkan kondisi, tempat, dan biaya-biaya produksi agar keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar.
Dengan jumlah produksi kelapa sawit sebesar yang telah disebutkan di atas, tentu industri atau pabrik yang didirikan harus berskala menengah ke atas. Misalkan setiap pabrik dapat menyerap jumlah pekerja sebanyak 500 orang per pabrik. Jika pabrik berjumlah 100 buah, maka jumlah tenaga kerja yang dapat diserap adalah sebanyak 50.000 orang. Ingat!!! Itu masih perkiraan minimum. Sudah pasti seluruh industri tidak dapat dibangun dalam sekejap. Harus bertahap. Sedikit demi sedikit toh lama-lama menjadi bukit juga.
Daripada kelapa sawit kita diekspor jauh lebih banyak daripada yang kita olah, alangkah jauh lebih baik jika kita membangun industri untuk itu. Toh produk turunan kelapa sawit itu banyak juga yang kita impor lagi dengan harga yang lebih mahal padahal bahan bakunya kita ekspor dengan harga yang lebih murah.
Satu hal yang harus diingat, sebaiknya industri kelapa sawit ini jangan sepenuhnya dikelola oleh pihak asing dari luar negara kita. Paling tidak, kita harus dominan dalam penguasaannya atau malah menguasai sepenuhnya. Hal itu seharusnya juga dilakukan pada industri lain. Mengapa? Kita bisa melihat kenyataan di industri minyak di negara kita seperti Exxon Mobile, Chevron, atau Schlumberger. Mereka mendapatkan hasil yang lebih banyak daripada yang kita peroleh khususnya pemerintah kita. Terlebih lagi kita dihadapkan pada kenyataan bahwa masyarakat di sekitar daerah industri itu justru tidak mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. Sebaliknya mereka malah mendapatkan “getah” dari industri tersebut. Mengapa industri tersebut tidak peduli? Ya, iyalah. Kan masyarakatnya bukan saudara sebangsa atau setanah air mereka, Bro!!! Bahkan, walaupun masyarakatnya itu adalah saudara sebangsa atau setanah air mereka, belum tentu mereka mempedulikannya. Tul nggak?
Penjelasan selanjutnya, jika kita mampu menopang industri kelapa sawit kita, itu merupakan satu kekuatan ekonomi dan politik yang besar dalam hubungan dengan masyarakat luar negeri. Coba bayangkan bagaimana jika seandainya kita menghentikan ekspor produk turunan kelapa sawit kita. Hm, bisa dibayangkan akibatnya bagi negara-negara lain. Itu benar-benar merupakan suatu kekuatan.

More aboutUntuk Industri...

Hemat Listrik, Bro...

Kita harus semakin sadar betapa pentingnya menghemat listrik karena ini juga berhubungan dengan polusi. Apa hubungannya, Bro? Tulisan ini kan tentang polusi. Sepertinya nggak gitu masalah kalau listrik nggak dihemat. Yang penting kita bisa bayar. Nggak nunggak. Kalau udah boros listrik trus bayarnya nunggak juga, itu baru masalah. Kalau semakin besar biaya listrik yang kita bayar, tentu kas negara juga bertambah besar.
Sabar, sabar. Saya menghemat listrik karena masalah sebenarnya seperti ini :
Pembangkit tenaga listrik di negara kita masih mengandalkan bahan bakar fosil sebagai bahan bakarnya. Penggunaan bahan bakar fosil ini menghasilkan gas penyebab polusi seperti CO2, SOx,dll. Semakin banyak kita memakai listrik, maka daya yang harus disediakan oleh pembangkit listrik harus semakin besar. Jangan lupa, bahan bakar fosil yang digunakan juga harus semakin banyak. Ho-ho-ho, jangan lupa juga bahwa gas penyebab polusi yang dihasilkan juga bertambah banyak. So, berarti bumi kita akan semakin panas. Gitu, Bro!!!
Sebenarnya, menghemat listrik itu nggak sulit sama sekali. Saya menghemat listrik hanya dengan melakukan hal-hal kecil seperti :
1. Mematikan barang-barang elektronik jika tidak dipakai lagi. (Cara lama yang selalu ampuh)
2. Mencabut charger alat elektronik jika baterainya sudah penuh.

Nb : Ketika men-charge barang elektronik seperti notebook atau handphone, daya yang terpakai hanya 25 %. Selebihnya terbuang.

Selanjutnya, banyak diantara kita yang menggunakan kendaraan bermotor ke tempat kerja, sekolah, atau tempat lainnya. Akan tetapi, jauh lebih baik jika kita menggunakan angkutan umum, sepeda, atau jalan kaki jika jaraknya masih memungkinkan. Selain mengurangi polusi, kita juga menghemat bahan bakar. Katanya sih, bahan bakar di negara kita akan habis dua puluh tahun lagi itupun dengan catatan apabila jumlah pemakaiannya tetap. Padahal kan jumlah kendaraan semakin lama semakin bertambah dari tahun ke tahun. Bisa-bisa lima belas tahun lagi udah habis.
Bisa kita bayangkan bagaimana kita nantinya hidup tanpa bahan bakar dua puluh tahun yang akan datang. Membiasakan diri bersepeda merupakan satu alternatif yang sangat bagus. Itu sudah terbukti di negara-negara lain. Menghemat pengeluaran, menyehatkan tubuh, dan tidak menimbulkan polusi. Menyelam sambil minum air sambil menangkap ikan. Three in one.
More aboutHemat Listrik, Bro...