Apakah Anda tahu penyebab mengapa ini terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan itu, hanya ada dua pilihan jawaban, yaitu :
1. Tidak tahu
2. Ya, tahu.
Jika Anda memilih jawaban nomor 1, itu berarti bahwa Anda adalah salah satu manusia dungu yang pernah ada (Pengecualian untuk anak-anak, lho!!!). Barangkali juga, Anda adalah yang berperan besar terhadap penumpukan sampah di sekitar tempat tinggal Anda atau di tempat yang Anda kunjungi. Mengapa saya bilang orang dungu alias lebih bodoh daripada orang bodoh? Jawabnya adalah, karena Anda tidak tahu bahwa Anda adalah salah satu penyebab bau busuk sampah yang Anda cium. Anda tidak tahu bahwa bau sampah yang Anda cium berasal dari sampah yang Anda buang sembarangan.
Jika Anda memilih jawaban nomor 2, maka belum tentu juga Anda lebih baik daripada pemilih nomor pertama. Kenapa? Jawabannya adalah karena pada umumnya walaupun sudah mengerti bahwa sampah yang dibuang sembarangan itu adalah penyebab bau, tetapi tetap saja masih membuang sampah sembarangan. Itu berarti dua kali lebih dungu daripada pemilih nomor 1. Hahaha...
Jadi, sebenarnya kita tidak cukup mengetahui penyebabnya saja tetapi juga melakukan hal untuk mencegah timbulnya bau sampah tersebut. Itulah orang yang pantas disebut tahu...
Kita semua tentu tahu cara mencegahnya. Ya, selalu membuang sampah pada tempatnya. Saya telah melakukan hal itu tidak peduli sekecil apa sampah itu karena sekecil apapun sampah itu, yang namanya sampah tetaplah dan harus dibuang pada tempatnya. Tul, kan?
Jadi, saya mengajak para pembaca untuk melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan. Membuang sampah pada tempatnya. Mari kita bayaangkan, jika dalam satu kota di Indonesia terdapat 5000 keluarga dan setiap keluarga "memproduksi" setengah kilogram berbagai jenis sampah yang terbuang di berbagai tempat, maka sudah ada sampah sebanyak 2,5 ton yang "parkir" di berbagai tempat setiap hari di kota itu. Jika sudah satu bulan, maka jumlahnya menjadi 75 tom dan setelah setahun jumlahnya menjadi 900 ton. Hitung sendiri berapa jumlah kota di negara kita dan hitung sendiri berapa banyak sampah yang dihasilkan dan bayangkan bagaimana "bau tak eloknya". Hehehe...
Bayangkanlah jika nantinya sampah-sampah sudah begitu banyak di kota itu sehingga setiap 100 meter kita mencium jenis bau yang kadang berbeda dan kadang sama tapi berasal dari jenis yang sama yaitu, sampah. Hiii...
Kita mau seperti itu?
Kita? Lo aja kali. Gua nggak...
Kita jangan mau seperti itu. Kita pasti ingin negara kita menjadi lebih baik. Jadi, buanglah sampah selalu pada tempatnya.
NB:
Janganlah sampai para atlet kita sudah berjuang mati-matian untuk mengharumkan nama negara kita dengan prestasi dan kita malah membuatnya menjadi bau dengan sampah. Hehehe...